Tahukah anda perbedaan Learning Management System dengan Learning Content Management System itu? Dua istilah yang terdengar mirip ini memang sering membuat bingung orang awam dalam memahami pengertian dan perbedaan keduanya (LMS dan LCMS).
Sebenarnya secara umum, perbedaan utama antara Learning Management System (LMS) dan Learning Content Management System (LCMS) adalah LMS merupakan media interaksi antara sekolah, guru dan staff, serta siswa dan orang tua siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan LCMS adalah media yang digunakan oleh penulis atau pembuat konten maupun perusahaan penerbit konten untuk mengelola konten-konten pembelajaran.
Supaya lebih jelas lagi apa perbedaan LMS dan LCMS, mari simak penjelasan lengkap berikut ini:
Perbedaan Pengertian LMS dan LCMS
Learning Management System adalah perangkat lunak yang digunakan oleh pendidik, sekolah, maupun perguruan tinggi sebagai media dan sarana mengelola pembelajaran daring mulai dari pendaftaran, pengiriman (pendistribusian) materi pembelajaran, hingga pelaporan (evaluasi) dan pendampingan kepada siswa.
Sedangkan Learning Content Management System adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola konten pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa. Pada LCMS siswa dapat menulis, menerbitkan dan mengikim konten untuk selanjutnya dievaluasi oleh guru. Dengan demikian LCMS dapat digunakan untuk melihat kedalaman pemahaman siswa tentang materi pembelajaran. Dalam E-Learning, LCMS merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS.
Perbedaan manfaat LMS dan LCMS
Adapun manfaat dari penerapan LMS di sekolah setidaknya adalah sebagai berikut:
- Melatih siswa lebih mandiri dalam belajar, siswa tidak hanya mendapat materi pembelajaran dari guru, tetapi dapat mengambil dari sumber lain di internet yang berdampak pada menambah wawasan pengetahuan siswa.
- Memudahkan pengelolaan data, karena semua program akademik terdokumentasi secara digital, maka pencarian, pengumpulan, distribusi hingga pelaporannya lebih cepat dan mudah. Selain itu meminimalkan resiko kehilangan data.
- Membantu memantau perkembangan siswa, sistem LMS memungkinkan ada pelaporan hasil pembelajaran, sehingga guru dimudahkan dalam proses pelaporan, dan pelaksanaan bimbingan kepada siswa serta orang tua dapat melihat perkembangan putra/putrinya dengan cepat dan mudah.
- Aman dan efisien. Tidak perlu khawatir adanya kebocoran informasi karena dilengkapi dengan keamanan seperti antimalware. Serta efisien dalam penggunaan dana dan waktu, karena dengan LMS, sekolah dapat mengelola pembelajaran sendiri dan dapat didistribusikan secara tepat waktu sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun.
- Namun demikian, penerapan LMS juga mempunyai kekurangan dalam hal teknis, semisal baik pihak sekolah, guru maupun siswa wajib memiliki perangkat pendukung seperti komputer atau laptop atau smartphone serta jaringan internet. Untuk lebih jelasnya ada dapat membaca pada artikel Kelebihan dan Kekurangan LMS.
Sedangkan LCMS mempunyai manfaat sebagai berikut:
- Siswa dapat menulis (membuat) objek pembelajaran sesuai dengan pemahamannya.
- Kemudian menerbitkan buah pemikirannya dalam sebuah dokumen, baik gambar jpeg, pdf, MS Word, MS PowerPoint, HTML5, dan lain-lain.
- Mengirimkan konten yang telah dibuat siswa kepada pihak terkait, bisa sesama siswa maupun guru.
- Guru dapat menganalisa tingkat keberhasilan siswa dalam penerimaan materi.
Tidak jauh berbeda dengan LMS, LCMS juga memiliki kekurangan antara lain pengelolaannya membutuhkan SDM profesional karena pengelolaan LCMS tidak sesederhana LMS.
Meskipun demikian, keduanya (LMS dan LCMS) sama-sama bermanfaat bagi pendidikan. Bahkan sekolah yang sudah menerapkan LMS pun boleh dikatakan sebagai sekolah yang modern karena pengelolaan pembelajarannya sudah tersistem.
Perbedaan Contoh LMS dan LCMS
Setelah memahami pengertian dan perbedaan LMS dan LCMS, berikut ini contoh-contoh LMS dan LCMS yang dapat anda gunakan untuk membantu pekerjaan anda.
Contoh software LCMS antara lain adalah Claroline dan E-doceo solution. Sedangkan contoh LMS (yang lebih populer dibandingkan LCMS) adalah Moodle, ILIAS, Dokeos, dan ATutor, serta tak ketinggalan LMS buatan anak negeri dengan panduan berbahasa Indonesia yaitu SmarSchool yang dikembangkan oleh MySCH.id.
10 Contoh LMS Terbaik bisa anda baca disini.
Penutup
Demikian perbedaan learning management system dan learning content management system yang dapat kami jabarkan. Karena LCMS adalah pengembangan dari LMS, meskipun keduanya terdapat perbedaan, namun keduanya sama-sama memiliki manfaat bagi sekolah. Sekarang giliran anda menentukan pilihan perangkat lunak mana yang dirasa lebih cocok untuk mendukung kegiatan belajar di sekolah. Dengan memanfaat teknologi dalam pendidikan, sudah saatnya pendidikan di lingkungan sekolah pada khususnya dan pendidikan di Indonesia pada umumnya mengalami kenaikan level menuju pendidikan 4.0 dan lebih siap menyongsong kemajuan jaman.