Saat ini perangkat lunak penunjang pembelajaran sedang banyak dicari. Dengan adanya perubahan paradigma pendidikan yang bergeser ke arah student learning centered, serta dengan adanya program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), praktis pihak sekolah harus menerapkan sistem manajemen pembelajaran yang mudah digunakan. Berikut ini adalah daftar 10 lebih contoh Learning Management System (LMS) open source terbaik yang mungkin layak untuk anda coba.
1. MOODLE
Moodle adalah aplikasi LMS gratis bagi pendidik dan terpopuler di pasaran pada saat ini. Moodle merupakan perangkat lunak LMS open source sehingga terus-menerus mengalami peningkatan dan perkembangan. Gratis bukan berarti Anda tidak perlu mengeluarkan uang, anda mungkin perlu menyewa pihak ketiga untuk menyesuaikan platform agar sesuai dengan kebutuhan sekolah Anda. Namun tidak ada salahnya jika anda ingin mencobanya, mungkin saja fitur yang sudah langsung tersedia cocok dengan kebutuhan sekolah anda.
Karena Moodle adalah pemain besar open source dalam ranah LMS, Moodle didukung oleh komunitas yang besar dan aktif dengan ribuan plugin dan pilihan untuk menyesuaikannya dengan spesifikasi yang tepat bagi Anda. Selain itu, terdapat banyak dokumentasi online tentang Moodle untuk membantu Anda serta banyak kursus langsung pakai yang dapat Anda gunakan daripada membuat konten Anda sendiri. Akan tetapi, semua ada biayanya, dan Moodle sering dikritik karena terlalu rumit dan sulit dipelajari oleh orang awam. Kekurangan lainnya adalah sistem pelaporan yang tidak lengkap dan tidak ada cara mudah untuk mengelola kelompok peserta didik.
Moodle dapat anda akses di http://moodle.org
2. Blackboard CourseSites
Blackboard CourseSites merupakan salah satu nama besar dalam dunia pendidikan online. Blackboard telah digunakan oleh banyak universitas besar, organisasi korporat, dan lembaga pemerintahan. Mereka telah merilis CourseSites untuk komunitas guru dan akademisi secara individual. Blackboard Course terbilang merupakan sistem yang sangat ramah pengguna.
Blackboard termasuk LMS gratis yang bagus, namun sayangnya karena terfokus pada pelayanan instruktur secara individual, maka ada batasan yang ditetapkan. Contohnya batas unggah 500MB dan hanya 5 kursus yang dapat ditambahkan. Blackboard CourseSites bukan perangkat lunak open source sehingga terdapat beberapa masalah yang tipikal (seperti kurangnya dukungan, persyaratan bahwa Anda harus “jago ngoprek” kode program, dll). Hal yang paling disayangkan lagi adalah bahwa Blackboard CourseSites akan segera mengakhiri layanannya pada 31 Agustus 2021 nanti, seperti dilansir pada laman resminya https://www.coursesites.com.
3. Schoology
Satu lagi pilihan freemium (gratis rasa premium) dengan banyak fitur yang bermanfaat bagi guru dan perusahaan individual. LMS ini memiliki banyak fitur yang menarik dengan tampilan visual yang mengesankan, misalnya sebuah buku penilaian online, absensi siswa, dan pencatat penggunaan fitur oleh peserta didik.
Fungsionalitas dan workflow mobile Schoology ini sangat bagus, ditambah lagi dengan antarmuka yang modern dan integrasi dengan aplikasi-aplikasi cloud terbaru. Kekurangannya, LMS Schoology tidak memiliki fitur selengkap Moodle, dan tidak ada fasilitas berkirim pesan pribadi antar siswa.
Informasi LMS Schoology bisa anda dapatkan di laman https://www.schoology.com
4. Latitude Learning
Latitude Learning adalah LMS yang kaya akan fitur freemium. Anda dapat menggunakan LMS mereka untuk 100 pengguna. Ini adalah pilihan LMS yang bagus untuk guru secara individual yang mengajar kelas-kelas. Jika ingin melewati batas 100 pengguna, maka Anda akan dikenakan biaya sekitar $2 – $4 per pengguna aktif. Add-on LMS yang tersedia, seperti kelas virtual yang harganya $600, juga akan ditambahkan ke dalam biaya LMS bila Anda akan membutuhkannya untuk kelas online.
Dengan lebih dari tiga juta pengguna, fokus Latitude Learning ada pada pelatihan perusahaan, inilah yang membedakannya dari LMS lain yang lebih terfokus secara akademis. Namun, Latitude Learning belum memiliki dukungan perangkat mobile, dan add-on yang ditawarkannya bisa sangat mahal bila Anda perlu untuk menambah salah satu fungsinya.
LMS Latitude Learning bisa anda akses pada laman http://www.latitudelearning.com
5. Academy Of Mine
Meskipun secara teknis tidak gratis, LMS ini menawarkan banyak layanan yang tidak ditawarkan oleh LMS gratis. Pertama, banyak LMS gratis yang tidak memungkinkan Anda untuk mengomersilkan kursus, Anda dapat menawarkan kursus Anda, tetapi Anda tidak dapat menghasilkan uang darinya. Sementara di sini bisa. Situs ini membantu kliennya menghasilkan ribuan dolar lebih banyak dari bulan ke bulan. Bila Anda dikenakan biaya $100 tapi bisa menghasilkan $3000, Anda sebenarnya tidak sedang mengeluarkan biaya. Dan Anda tetap mendapatkan 100% dari penjualan Anda.
Kedua, banyak fitur pada LMS gratis yang kurang memuaskan dari segi rancangannya. Anda dapat melihat live demo LMS ini untuk melihat bagaimana platform pembelajarannya.
Jika Anda menginginkan LMS yang 100% gratis, silakan lihat pilihan-pilihan LMS atau open source lainnya. Dengan demikian peruntukan LMS ini lebih cocok bagi individu atau lembaga kursus, dan kurang cocok untuk lembaga pendidikan seperti sekolah.
Jika ingin sekedar mampir ke Academy Of Mine silahkan ke laman http://www.academyofmine.com
6. Dokeos
Dokeos adalah platform pembelajaran open source. Situs ini memiliki beberapa template kuis siap pakai dan perangkat untuk menulis kursus. Pada website-nya Anda dapat mengunjungi laman “video” untuk melihat tutorial yang tersedia dengan platform berbasis PHP. Di sini anda dapat melihat dengan sekilas bagaimana cara kerja back-end admin kursus.
Dengan fitur Dokeos ”Oogie Rapid Learning”, sangat mudah untuk mengonversi Powerpoint dan OpenOffice menjadi SCORM, dan penggunaan Dokeos terbilang lebih mudah daripada Moodle (disamping tampilannya yang terlihat lebih baik secara estetika). Namun, pada Dokeos sulit untuk menyesuaikan tingkat pengguna, dan para pengguna telah melaporkan bahwa response time untuk pertanyaan atau masalah pada forum cukup lama sehingga dukungan pelayanan menjadi masalah.
Selengkapnya silahkan ke laman http://www.dokeos.com.
7. Sakai
Pilihan open source yang lain adalah Sakai. Seperti yang dilansir dalam website-nya, “Setiap hari anggota masyarakat berbagi ribuan interaksi, membangun dan meningkatkan aplikasi, meminta bantuan, serta berkolaborasi dalam proyek, dan menikmati hubungan yang dihasilkan dari pekerjaan ini”. Sakai mendapat dukungan dari sebuah yayasan pendidikan yang mengawasi pengembangan strategis perangkat lunaknya.
Beberapa kekurangan Sakai misalnya: Sakai berbasis Java, ada yang berpendapat bahwa hal ini menyebabkan total biaya kepemilikan bagi pengguna meningkat. Server dan pengembangan Java biasanya lebih mahal daripada PHP. Selain itu, Sakai memiliki segmen pelanggan yang terbatas dan tidak ada komunitas pendukung yang luas, plugin dan add-on sebagaimana halnya Moodle.
Situs Sakai, https://sakaiproject.org
8. ATutor
Alangkah baiknya bila situs LMS memungkinkan Anda untuk melihat demo LMS mereka. ATutor memfasilitasi hal ini dengan baik. Di ATutor Anda dapat mengklik “try the demo” untuk mencoba LMS ini. Terdapat banyak fitur yang bagus dan multifungsi. Selain itu, LMS ini juga open source sehingga terus-menerus ditingkatkan dan dimutakhirkan.
Selengkapnya http://atutor.ca/
9. ILIAS
Sebuah LMS open source bersertifikat SCORM (Sharable Content Object Reference Model). ILIAS adalah perangkat serbaguna yang dapat digunakan sebagai pemutar (video) kursus yang fleksibel, sebagai alat untuk menulis kursus, dan juga sebagai platform komunikasi dan kolaborasi.
ILIAS memiliki track record yang panjang, lebih dari 13 tahun, dan telah berhasil mempertahankan basis pengguna yang terus tumbuh dan code-base yang koheren. Bila Anda memprioritaskan mencari LMS dengan keamanan kuat, mungkin LMS ini yang Anda butuhkan. Namun, antarmuka ILIAS agak menyusahkan, fitur integrasi mobile memerlukan instalasi plugin atau add-on lainnya.
Ingin berkunjung ke website Ilias? http://www.ilias.de
10. SmartSchool by MySCH.id
Salah satu LMS open source terbaik buatan anak negeri ini hadir untuk memenuhi kebutuhan sekolah. SmartSchool digadang-gadang nantinya akan memiliki total kurang lebih 24 sistem terintegrasi untuk kebutuhan pembelajaran, sistem manajemen sekolah, sistem informasi dan sistem keuangan sekolah. Ini akan menjadi sistem terlengkap yang pernah dibuat oleh software developer di tanah air. Aplikasi LMS SmartSchool ini juga dapat diakses melalui perangkat mobile yang membuat SmartSchool semakin ramah pengguna (user friendly).
Pada masa launching ini SmartSchool menyediakan sistem E-Learning, E-Raport, E-PPDB, dan Sistem Informasi Kelulusan dalam satu paket, plus add-on sistem secara custom sesuai kebutuhan sekolah dengan biaya mulai Rp 2000 per siswa per bulan saja. Informasi selengkapnya bisa anda kunjungi laman http://www.mysch.id/learning-management-system/.
Satu hal yang disayangkan dari SmartSchool ini adalah ke-24 sistem yang dimaksud, hingga saat ini (Juli 2021) belum semuanya siap, hanya fitur yang mendukung kegiatan pembelajaran yang siap digunakan. Sisanya, sistem manajemen , informasi dan keuangan sekolah, masih dalam tahap pengembangan. Untuk menggunakan versi lengkapnya anda perlu bersabar sementara waktu hingga pengembangan perangkat selesai dilakukan.
Kesimpulan
Itulah tadi contoh Learning Management System terbaik yang bisa anda coba untuk keberlangsungan manajemen pembelajaran sekolah anda. Tidak ada salahnya anda mulai mencoba LMS gratis, jika kebutuhan sekolah mulai lebih kompleks, maka memulai sedikit berinvestasi pada layanan berbayar juga bukan pilihan yang keliru, yang penting perlu memperhatikan kebutuhan dan budget yang dimiliki sekolah anda.