Dengan adanya perkembangan teknologi informasi serta kondisi penyebaran wabah penyakit menular di seluruh dunia, popularitas e-Learning kian melesat. Orang yang sebelumnya tidak terlalu memperhatikan apa itu e-Learning, kini mulai tertarik dan mencari tahu tentang pengertian e-Learning dan manfaatnya serta informasi lengkap seputar e-Learning lainnya.
Jika Anda salah satunya, maka tidak ada salahnya untuk sejenak menyempatkan membaca artikel ini, dari mulai persepsi orang terhadap e-Learning, pengertian, manfaat, karakteristik, kelebihan serta kekurangannya

- Persepsi Terhadap e-Learning
- Pengertian e-Learning
- Pengertian e-Learning Menurut Para Ahli
- Karakteristik e-Learning
- Kelebihan e-Learning
- Kekurangan e-Learning
- Manfaat e-Learning
- Jenis e-Learning
- Kompenen e-Learning
- Infrastruktur e-Learning
- Sistem Dan Aplikasi e-Learning
- Konten e-Learning
- pengguna-e-learning>Pengguna e-Learning
- Kesimpulan

Persepsi Terhadap e-Learning
Perkembangan sistem komputer melalui jaringan semakin lama semakin meningkat. Internet merupakan jaringan yang dapat diakses oleh publik. Keberadaannya sangat diperlukan sebagai media informasi dan komunikasi yang dapat dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah penerapan sistem pembelajaran jarak jauh yaitu dengan belajar secara elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-Learning.
Secara umum ada dua persepsi dasar terhadap E-Learning itu sendiri yaitu:
Electronic based, adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama yang berbentuk media elektronik. Ini berarti tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti TV, video, film, kaset, Slide, OHP, LCD, proyektor, komputer dan lain-lain.
Internet Based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet (media online) sebagai instrument utamanya. Maksudnya, internet based memiliki persepsi bahwa e-Learning haruslah menggunakan perangkat yang dapat terhubung dengan internet. Sehingga ketika mengakses materi pembelajaran, pembelajar tidak dibatasi dengan jarak, ruang dan waktu, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
1. Persepsi e-Learning Sebagai Electronic Based
Beberapa ahli yang mendukung pendapat bahwa e-Learning sebagai electronic based di antaranya adalah Elliott Masie, Cisco and Comellia (2000). Mereka menjelaskan, e-Learning adalah sebuah pembelajaran dimana bahan pembelajaran disampaikan melalui media elektronik seperti internet, intranet, satelit, TV, radio, kaset, CD-ROM, dan sebagainya. Jadi tidak harus selalu dengan internet karena internet sendiri adalah salah satu bagian dari e-Learning. Pendapat ini didukung juga oleh Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic Center (2003) bahwa e-Learning adalah proses belajar yang didukung dan difasilitasi melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Persepsi e-Learning Sebagai Internet Based
Sedangkan ahli yang mendukung persepsi e-Learning sebagai media yang menggunakan internet diantaranya adalah ”penggunaaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan”, Rosenberg (2001). “E-Learning atau internet enable learning menggunakan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar”, Dr. Jo Hamilton-Jones.
Pengertian e-Learning
e-Learning terdiri dari dua bagian, yaitu e dan learning. e merupakan singkatan dari electronica sedangkan learning berarti pembelajaran. Jadi pengertian e-Learning adalah pembelajaran dengan menggunakan media perangkat elektronika.
Pengertian e-Learning Menurut Para Ahli
Dalam penerapannya, Tafiardi, 2005 mengungkapkan bahwa e-Learning menggunakan jasa audio, video dan komputer atau kombinasi ketiganya. Dengan kata lain e-Learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.
Senada dengan itu, Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah e dalam e-Learning adalah segala macam teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran melalui teknologi elektronik internet. Internet, satelit, tape audio-video, tv, dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran bisa disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) maupun pada waktu yang berbeda (asynchronously).
Lebih singkat lagi, William Horton (dalam Sembel, 2004) menyampaikan bahwa e-Learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis web yang dapat diakses melalui jaringan internet. Begitu juga dengan Brown, 2000 dan Feasey, 2001 (dalam siahaan, 2002) mengatakan bahwa e-Learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (LAN, WAN, internet) sebagai sarana penyampaian dan interaksi, serta fasilitas yang didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lain.
Selain itu, beberapa ahli menjabarkan pengertian e-Learning dengan lebih luas lagi. Materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara online (jaringan lokal maupun internet). Interaksi dengan menggunakan internetpun bisa dijalankan secara real-time ataupun secara offline (archieved). Distribusi secara offline menggunakan media CD/DVD pun termasuk dalam metode e-Learning.
Dalam hal ini materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, sehingga pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut untuk belajar di mana pun dia berada (Lukmana, 2006).
Karakteristik e-Learning
Beberapa karakteristik e-Learning menurut Nursalam (2008: 135) antara lain sebagai berikut:
- Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self-learning materials) yang kemudian disimpan di dalam komputer yang dapat untuk diakses oleh pengajar serta pelajar kapan saja dan di mana pun.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, serta hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat pada masing-masing komputer.
- Memanfaatkan media elektronik atau teknologi.
- Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer)

Kelebihan e-Learning
Menurut Sujana, 2005, e-Learning memiliki kelebihan memberikan kecepatan, fleksibilitas, visualisasi, interaktivitas sesuai dengan kelebihan dari masing-masing media.
Sedangkan menurut L. Tjokro (2009: 187), Kelebihan e-learning di antaranya adalah:
- Lebih mudah diserap; karena menggunakan fasilitas multimedia yang berupa suatu gambar, teks, animasi, suara, serta video pembelajaran.
- Efisiensi biaya; tidak perlu instruktur, tidak perlu juga batasan jumlah audiensi, dapat dilaksanakan di mana saja, dan lain-lain.
- Lebih ringkas; tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan dan mata pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.
- Tersedia 24 jam sehari; sehingga penguasaan materi bergantung pada semangat dan daya serap siswa, serta dapat dipantau dan diuji dengan e-test.
Kekurangan e-Learning
Meskipun memiliki kelebihan, e-Learning juga memiliki kekurangan. Di antara kekurangan e-Learning menurut L. Gavrilova (2006: 354), kekurangan e-learning adalah bahwa pembelajaran model e-Learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti CPU, monitor, keyboard, laptop, gadget dan lainnya).
Sedangkan menurut Nursalim (2008), Kekurangan e-Learning yang masih relevan hingga kondisi saat ini antara lain adalah sebagai berikut:
- Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar siswa itu sendiri. Kecenderungan tersebut dapat mengabaikan aspek akademik serta aspek sosial, seperti peserta didik merasa terisolasi.
- Proses belajar mengajar cenderung mengarah kepada pelatihan ketimbang pendidikan itu sendiri.
- Berubahnya suatu peran guru, dari yang semula menguasai mengenai teknik pembelajaran konvensional menjadi teknik pembelajaran menggunakan ICT (Information, Communication & Technology).
- Kurangnya SDM yang mengerti internet (guru, siswa dan orang tua), serta jaringan internet belum merata sehingga distribusi materi tidak lancar.
- Lebih menumbuhkan aspek bisnis dan komersial.
Manfaat e-Learning
Dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan e-Learning tersebut, maka sebagai manusia yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap jaman, e-Learning dapat dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, tidak terkecuali bagi pendidikan. Di antaranya adalah untuk menyiapkan generasi yang maju sesuai jaman, karena perubahan jaman tidak mungkin dapat dihindari.
Penjelasan lengkap tentang manfaat e-Learning bisa dibaca pada artikel Manfaat e-Learning Bagi Pendidikan.
Jenis e-Learning
Jenis e-Learning berdasarkan teknologi informatika yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Computer Based Training (CBT)
Sistem ini mulai berkembang pada era tahun 80-an dan masih berkembang terus sampai sekarang. Hal ini ditunjang oleh perkembangan sistem animasi yang kian menarik dan realistis (misalnya sistem animasi 3 dimensi).

2. Web Based Training (WBT)
Sistem ini merupakan perkembangan lanjutan dari CBT dengan penambahan basis teknologi internet. Sehingga dengan konsep ini terjadi komunikasi dua arah antar pengguna. Namun lancarnya proses belajar ini bergantung kepada infrastruktur jaringan yang berkecepatan tinggi. Kendala penerapan jenis ini adalah kenyataan bahwa jaringan internet negara kita belum merata. Padahal salah satu komponen WBT yang sangat digemari adalah video-conference, dimana siswa dan guru dapat langsung mendiskusikan semua hal secara real-time tanpa harus bertatap muka.
Pada dasarnya, terdapat 3 alternatif model kegiatan pembelajaran online yang dapat dipilih, yaitu :
- Pembelajaran online dengan sarana minim
- Pembelajaran online dengan e-Learning, atau
- Sebagian tatap muka dan sebagian lagi melalui internet (blended learning)
Komponen e-Learning
Menurut Romisatriawahono, 2008, komponen-komponen yang membentuk e-learning adalah:
a. Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning yang merupakan peralatan yang digunakan dalam e-Learning; dapat berupa Personal Computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama (real-time) ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.
b. Sistem Dan Aplikasi e-Learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang lebih dikenal dengan nama Learning Management System (LMS), adalah sistem atau perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pembelajaran, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009). Misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen KBM seperti manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, ruang diskusi, sistem penilaian (e-Rapor), serta sistem ujian online yang semuanya dapat diakses dengan internet.
c. Konten e-Learning
Konten e-Learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada sistem e-Learning dan atau Learning Management System. Konten dan bahan ajar ini dapat berbentuk Konten Multimedia (gambar, suara, video, animasi) atau Konten Berbentuk Teks (ebook, makalah, artikel). Konten tersebut biasa disimpan di dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat diakses oleh peserta didik kapan pun dan di mana pun.
d. Pengguna e-Learning
Sedangkan pengguna e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu (1) pengajar (guru, dosen) yang membimbing; (2) pelajar (siswa, mahasiswa) yang menerima bahan ajar; dan (3) administrator yang mengelola administrasi proses belajar mengajar.
Kesimpulan
Demikian penjelasan lengkap pengertian e-Learning, jenis, kelebihan, kekurangan, komponen dan manfaatnya. Semoga dapat menambah wawasan kita semua. Artikel ini merupakan salah satu dedikasi kami MySCH.id dalam mengedukasi para tenaga kependidikan tentang permasalahan penerapan teknologi informasi dalam pendidikan, termasuk di dalamnya mengenai e-Learning. MySCH.id tidak hanya mengedukasi tetapi juga memberi solusi bagi penerapan teknologi di bidang pendidikan, salah satunya dengan meluncurkan produk terbarunya SmartSchool yang merupakan aplikasi e-Learning untuk sekolah.
