Klausa adalah satuan bahasa yang lebih besar dari frasa tetapi lebih kecil dari kalimat. Klausa memiliki satu predikat utama yang bisa berdiri sendiri atau bersama dengan unsur lain untuk membentuk sebuah kalimat. Dalam struktur bahasa, klausa memiliki peran menjadi sebagai dasar pembentukan kalimat yang lebih kompleks.

Pengertian Klausa
Klausa adalah kelompok kata yang terdiri dari subjek dan predikat yang dapat berfungsi sebagai bagian dari kalimat atau sebagai kalimat itu sendiri. Misalnya, "Dia makan" adalah sebuah klausa karena memiliki subjek (Dia) dan predikat (makan). Dalam analisis linguistik, klausa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya dalam kalimat.
Jenis-Jenis Klausa
Ada beberapa jenis klausa yang umum dikenal dalam bahasa Indonesia. Berikut penjelasan jenis-jenis klausa tersebut:
1. Klausa Utama (Klausa Independen)
Klausa utama adalah klausa yang pada dasarnya dapat berdiri sendiri menjadi kalimat sempurna. Klausa ini memiliki makna yang lengkap tanpa memerlukan klausa lain. Contoh klausa utama adalah "Aku pergi ke pasar."
2. Klausa Bawahan (Klausa Dependen)
Klausa bawahan adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang sempurna. Klausa ini bergantung pada klausa utama untuk membentuk makna yang utuh. Contoh klausa bawahan adalah "ketika hujan turun". Klausa ini membutuhkan klausa utama, misalnya "Saya tetap berjalan," untuk membentuk kalimat yang lengkap: "Saya tetap berjalan ketika hujan turun."
3. Klausa Adjektiva
Klausa adjektiva adalah klausa yang berfungsi sebagai kata sifat dan memberikan informasi tambahan mengenai subjek atau objek dalam kalimat.
Misalnya, dalam kalimat "Anak itu yang memakai baju merah," klausa "yang memakai baju merah" adalah klausa adjektiva karena menjelaskan anak tersebut.
4. Klausa Subordinatif
Klausa subordinatif adalah klausa yang berfungsi sebagai anak kalimat dan biasanya dimulai dengan konjungsi subordinatif seperti "karena," "jika," atau "walaupun." Klausa ini memberikan informasi tambahan yang melengkapi klausa utama.
Contohnya adalah "karena adik sakit," dalam kalimat "Adik tidak masuk sekolah karena adik sakit."
5. Klausa Relatif (Klausa yang Memodifikasi Nomina)
Klausa relatif adalah klausa yang berfungsi untuk memodifikasi atau menjelaskan kata benda (nomina) dalam kalimat. Klausa ini biasanya diawali dengan kata penghubung seperti "yang" atau "di mana."
Contoh klausa relatif adalah "yang berwarna merah" dalam kalimat "Buku yang berwarna merah itu milik saya."

Klausa dan Frasa
Klausa dan frasa sering kali disamakan, padahal keduanya berbeda. Klausa memiliki subjek dan predikat, sementara frasa tidak.
Misalnya, frasa "di rumah" tidak memiliki predikat dan tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat. Sedangkan klausa seperti "Aku di rumah" memiliki subjek dan predikat sehingga bisa menjadi sebuah kalimat yang lengkap.
Klausa dan Kalimat
Klausa adalah elemen dasar dalam pembentukan kalimat. Kalimat dapat terdiri dari satu atau lebih klausa. Kalimat tunggal biasanya hanya memiliki satu klausa utama, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari beberapa klausa, baik yang setara maupun yang bertingkat.
Misalnya, kalimat "Aku pergi ke pasar dan dia membeli sayuran" terdiri dari dua klausa utama yang setara.
Ciri-Ciri Klausa
Ciri klausa yang utama adalah memiliki subjek dan predikat. Klausa dapat berupa klausa utama atau klausa bawahan. Selain itu, klausa juga bisa berfungsi sebagai adjektiva, adverbia, atau nomina dalam kalimat.
Misalnya, klausa "yang berlari cepat" dalam kalimat "Anjing yang berlari cepat itu menang lomba" berfungsi sebagai adjektiva yang menjelaskan kata "anjing."
Baca Juga:
Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimatnya
Klausa dan Contohnya dalam Kalimat
Untuk memahami lebih dalam tentang klausa, berikut beberapa contoh klausa dalam kalimat:
- Klausa utama: "Dia membaca buku."
- Klausa bawahan: "karena hujan turun."
- Klausa adjektiva: "yang berwarna biru."
- Klausa relatif: "yang saya beli kemarin."
Dengan memahami klausa, kita dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks dan bervariasi dalam bahasa Indonesia. Klausa juga membantu kita memahami struktur kalimat yang lebih dalam, sehingga kemampuan berbahasa kita menjadi lebih baik.
