Apa itu Guru Honorer - Guru honorer merupakan bagian tak terpisahkan dari struktur pendidikan di Indonesia. Mereka adalah para pendidik yang bekerja di lingkungan sekolah tanpa memiliki status sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Peran mereka dalam mendidik generasi muda sangatlah penting, namun seringkali perjuangan dan pengorbanan yang mereka lakukan tidak sebanding dengan fasilitas yang mereka terima. Mari kita eksplor lebih dalam mengenai apa itu guru honorer dan fasilitas apa yang mereka dapatkan.
Apa Itu Guru Honorer?
Guru honorer adalah seseorang (individu) yang bekerja sebagai guru di sekolah-sekolah, baik di tingkat dasar, menengah, atau tinggi, tanpa memiliki status sebagai PNS. Mereka biasanya dipekerjakan secara kontrak atau berdasarkan jam mengajar. Sebagian besar dari mereka telah menempuh pendidikan yang memadai, namun belum mendapatkan kesempatan untuk menjadi PNS atau tidak berhasil lulus dalam seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
Meskipun tidak memiliki status sebagai PNS, guru honorer memiliki tanggung jawab yang sama dengan rekan-rekan mereka yang merupakan PNS. Mereka mengajar, mengawasi siswa, menyiapkan materi pelajaran, serta melaksanakan tugas-tugas administratif lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah masing-masing.
Bahkan kalau bisa dikatakan sama dengan guru yang PNS atau PPPK, apakah sama pula untuk insentif yang didapat?
Berapa Gaji Guru Honorer?
Gaji guru honorer bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti dari tingkat pendidikan, pengalaman mengajar, dan lokasi sekolah yang diajar. Berikut ini perkiraan gaji guru honorer di berbagai jenjang pendidikan:
1. Gaji Guru Honorer di SD
Secara umum, gaji guru honorer di SD memiliki rentang yang luas, mulai dari sekitar Rp 1.000.000 hingga Rp 3.000.000 per bulan, tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya.
2. Gaji Guru Honorer di SMP
Gaji guru honorer di SMP cenderung sedikit lebih tinggi daripada di SD, dengan perkiraan antara Rp 1.500.000 hingga Rp 3.500.000 per bulan.
3. Gaji Guru Honorer di SMA dan SMK
Untuk guru honorer di SMA dan SMK, gaji bisa mencapai Rp 2.000.000 hingga Rp 4.500.000 per bulan, tergantung pada berbagai faktor yang telah disebutkan sebelumnya.
4. Gaji Guru Honorer di Sekolah Swasta
Gaji guru honorer di sekolah swasta biasanya bervariasi lebih luas, tergantung pada kebijakan sekolah dan kondisi keuangan mereka. Namun, perkiraan umumnya mirip dengan gaji guru honorer di sekolah negeri.
5. Gaji Guru Honorer per Jam
Bagi guru honorer yang dibayar per jam mengajar, gaji biasanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per jam, tergantung pada tingkat pendidikan dan lokasi sekolah.
6. BSU Guru Honorer Kemdikbud
Selain gaji, guru honorer juga memiliki kesempatan untuk menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kemdikbud. BSU merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer dengan memberikan subsidi upah tambahan.
Untuk menerima BSU guru honorer dari Kemdikbud, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk status kepegawaian, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Besaran BSU juga bervariasi tergantung pada faktor-faktor tersebut.
Gaji dan BSU merupakan tunjangan yang penting bagi kesejahteraan guru honorer di Indonesia. Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi dalam hal kesejahteraan finansial, langkah-langkah seperti pemberian BSU oleh Kemdikbud menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kondisi guru honorer. Dengan demikian, diharapkan kedepannya kesejahteraan guru honorer dapat terus ditingkatkan untuk mendukung kualitas pendidikan di Indonesia.
Namun, kalau melihat fakta yang ada di lapangan, gaji guru honorer ini tidak terpatok dari semua yang telah disebutkan di atas, seperti dari faktor tingkat pendidikan, pengalaman mengajar maupun lokasi sekolah. Akan tetapi beberapa sekolah masih pula memberikan insentif kepada guru honorer jauh dari apa yang telah disebutkan mengenai gaji seorang guru honorer.
Banyak ditemukan di sosial media, kalau guru honorer mendapatkan gaji dibawah umr, bahkan jauh dibawah umr kota tempat mengajar. Bagaimana kalau ada guru honorer yang diberikan insentif kurang dari Rp500.000 dari pihak sekolah? Apakah Anda masih mau menjadi seorang guru honorer?
Banyak orang yang awal-awal menjadi guru honorer seperti terjebak dalam lingkup pendidikan yang dirasanya tidak cocok, walau memang sedari awal menginginkan menjadi guru.
Tapi benar pula kalau dalam hidup kita juga perlu menabung juga menyisihkan untuk kehidupan sehari hari, dan kalau gajinya bahkan jauuh dikata dari UMR setempat, apakah masih ada yang mau jadi guru honorer?
Walaupun demikian, mereka tetap mengajar untuk mencerdaskan calon-calon generasi penerus bangga. Apresiasi setinggi-tingginya untuk mereka yang merupakan guru honorer, semoga nantinya dapat beralih status ke PPPK.
Fasilitas yang Didapat oleh Guru Honorer
Fasilitas yang didapat oleh guru honorer umumnya terbatas dan tidak sebanding dengan peran dan tanggung jawab yang mereka emban. Berikut adalah beberapa fasilitas yang biasanya mereka terima:
1. Gaji yang Rendah
Benar, gaji yang rendah merupakan tantangan utama yang dialami oleh sebagian ataupun kebanyakan dari guru honorer yang ada di Indonesia. Mereka sering kali dibayar berdasarkan jam mengajar atau jumlah mata pelajaran yang mereka ampu. Hal ini membuat pendapatan mereka tidak menentu dan terkadang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Tidak Ada Jaminan Kesehatan
Sebagian besar guru honorer tidak memiliki jaminan kesehatan yang memadai. Mereka tidak tercakup dalam program asuransi kesehatan yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga swasta. Akibatnya, ketika mereka atau anggota keluarganya sakit, mereka harus menanggung biaya pengobatan sendiri.
3. Tidak Ada Jaminan Pensiun
Guru honorer juga tidak memiliki jaminan pensiun. Mereka tidak dapat menabung untuk masa pensiun mereka melalui program pensiun yang disediakan oleh pemerintah atau institusi lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan masa depan finansial mereka setelah pensiun nanti.
4. Keterbatasan Akses Pelatihan dan Pengembangan Profesional
Guru honorer seringkali memiliki akses terbatas terhadap pelatihan dan pengembangan profesional. Mereka mungkin tidak memiliki akses terhadap fasilitas yang sama seperti guru berstatus PNS, seperti asuransi kesehatan atau jaminan pensiun. Mereka yang berstatus sebagai guru honorer juga tidak selalu memiliki kesempatan untuk mengikuti seminar, workshop, atau kursus yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang pendidikan.
5. Kondisi Kerja yang Tidak Stabil
Karena status mereka yang tidak tetap, guru honorer rentan terhadap pemutusan kontrak atau perubahan kondisi kerja yang tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian finansial dan merugikan bagi mereka dan keluarga mereka.
Demikian bahasan mengenai apa itu guru honorer dan fasilitas yang didapat dari seorang guru honorer? Pastinya jika Anda seorang guru honorer, ada langkah yang ingin diambil kedepannya bukan, seperti beralih status menjadi PNS kemudian ikut PPPK?
Semoga dimudahkan untuk rencana Anda tersebut, dan tetap semangat untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.